iMagz.id – Bank Indonesia memublikasikan Pinjaman Luar Negara (ULN) Indonesia pada akhir suku tahun IV 2020 sebesar US$417, 5 miliyar ataupun sebanding Rp5. 822 triliun (kurs Rp13. 946 per dolar AS). ULN terdiri dari zona khalayak, penguasa dan bank esensial, US$209, 2 miliyar dan ULN zona swasta termasuk BUMN US$208, 3 miliyar.
Dengan kemajuan itu, ULN Indonesia, berdasarkan memo BI pada akhir suku tahun IV 2020 berkembang sebesar 3, 5 persen year on year (yoy), menyusut pipih dibanding perkembangan pada suku tahun sebelumnya sebesar 3, 9 persen yoy.
Dirincikan, ULN Penguasa berkembang bertambah dibanding suku tahun sebelumnya. Pada rentang waktu itu, ULN penguasa terdaftar US$206, 4 miliyar ataupun berkembang 3, 3 persen yoy, lebih besar dibanding perkembangan suku tahun III 2020 sebesar 1, 6 persen yoy.
” Masuknya gerakan modal asing di pasar Pesan Bernilai Negeri (SBN), di sisi terdapatnya pencabutan beberapa komitmen pinjaman luar negara untuk mendukung penindakan endemi COVID- 19 dan program Penyembuhan Ekonomi Nasional (Pena),” tutur Kepala Unit Komunikasi BI, Erwin Haryono, Senin, 15 Februari 2021.
ULN itu tertuju untuk mendukung belanja zona jasa kesehatan dan kegiatan sosial 23, 9 persen dari keseluruhan ULN penguasa, arsitektur 16, 7 persen, jasa pembelajaran 16, 7 persen, dan administrasi penguasa, pertahanan, dan agunan sosial harus 11, 9 persen dan zona jasa finansial dan asuransi 11, 1 persen.
Sementara itu, ULN swasta dituturkan berkembang melambat dibanding suku tahun sebelumnya. Perkembangan ULN swasta pada akhir suku tahun IV 2020 terdaftar 3, 8 persen yoy, lebih kecil dibanding dengan perkembangan pada suku tahun sebelumnya 6, 2 persen yoy.
” Berdasarkan sektornya, ULN terbesar dengan pangsa mencapai 77, 1 persen dari keseluruhan ULN swasta berasal dari zona jasa finansial dan asuransi, zona logistik listrik, gas, uap atau air panas dan udara dingin( LGA), zona pabrik pengerjaan, dan zona pertambangan dan pengerukan,” tuturnya.
Dengan kemajuan itu, perbandingan ULN Indonesia kepada Produk Dalam negeri Bruto( PDB) pada akhir suku tahun IV 2020 yang tetap terpelihara di kisaran 39, 4 persen, walaupun bertambah dibanding dengan perbandingan pada suku tahun sebelumnya sebesar 38, 1 persen.
” Bentuk ULN Indonesia yang tetap segar pula terlihat dari besarnya pangsa ULN berjangka jauh yang mencapai 89, 1 persen dari keseluruhan ULN. Dalam bagan melindungi supaya bentuk ULN tetap segar, Bank Indonesia dan Penguasa lalu menguatkan koordinasi dalam memantau kemajuan ULN,” cakap Erwin. (rez)