iMagz.id – Pasar berair di Nigeria tengah mencuri atensi ahli karena dianggap bisa mengakibatkan endemi garis besar di era mendatang. Banyaknya binatang buas diiringi cara memasak yang kurang bagus dan kurang bersih, ditaksir berpotensi mengedarkan wabah berikutnya.
Diketahui, wabah awal SARS- CoV- 2, bakteri pemicu endemi COVID- 19, dipercayai dengan cara besar terjadi di Pasar Agen Santapan Laut Huanan di Wuhan, Cina. Sejak itu, banyak ahli telah melantamkan supaya pasar berair di semua bumi ditutup karena tempat itu telah mematikan kesehatan semua planet.
Saat ini, satu badan kebaikan telah mengunjungi pasar di Nigeria, mengatakan mereka takut pasar berair di negeri itu dapat jadi” bom durasi” untuk wabah penyakit garis besar selanjutnya. Badan kebaikan bernama WildatLife itu mengunjungi pasar ikan Oluwu di Epe, dan bisik- bisik menulis situasi di situ saat mereka melihat orang dagang menanggulangi, memotong, dan menjual binatang hidup dan mati. Perdagangan binatang buas itu dianggap bisa membasmi populasi binatang buas dan berpotensi mengakibatkan endemi.
” Pasar berair bisa jadi bom durasi untuk endemi dan telah jadi pangkal wabah penyakit yang terdokumentasi di era lalu, termasuk SARS dan COVID- 19. Dalam sebulan terakhir tim kita telah melindungi 8 trenggiling, satu duiker, seekor penyu, dan anak babon supaya tidak disembelih ataupun direbus hidup- hidup. Kita pula sukses membebaskan beberapa besar trenggiling ini kembali ke alam buas,” kata web badan kebaikan itu, diambil dari laman Daily Star.
Sebuah film mengejutkan membuktikan seekor binatang, yang setelah itu diidentifikasi sebagai anjing oleh dokter binatang karena wujud tengkoraknya, direbus hidup- hidup di kolam air kotor. Film seram yang lain mengatakan seorang laki- laki membedah anak buaya hidup- hidup dengan pisau, tanpa maaf menghasilkan sisik dari wajah insan itu.
Sementara itu, seorang perempuan nampak besar hati memperlihatkan kepala binatang yang disembelih dengan badan berkulit yang dipajang di rak metal, sementara film lain membuktikan seember bagian badan monyet yang dimasak sedang disiapkan untuk makan. Para ahli takut tempat semacam ini bisa mendesak lebih banyak penyakit menabur dari binatang ke orang.
” Jika Kamu mau mengoptimalkan resiko penjangkitan zoonosis, Kamu akan menggabungkan kontak orang dengan berbagai berbagai hewan- domestik dan liar- dan membawanya bersama- sama bagus hidup ataupun mati di zona yang serupa,” ucap Guru besar Zoonosis dan ahli Penyakit meluas asal Universitas Nottingham, Malcolm Bennett.
Ia menambahkan memiliki sedemikian itu banyak genus berlainan di sekitar orang buatnya lebih mungkin suatu akan menabur. Terus menjadi banyak keragaman biologi sesuatu wilayah ataupun negeri( di wilayah tropis misalnya), terus menjadi besar resiko terdapat suatu yang akan timbul.
” Terdapat resiko hampir 100 persen dari suatu yang timbul pada orang, tetapi kita tidak bisa memperkirakan di mana itu akan ataupun apa yang akan terjadi,” tambahnya. (tya)